TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan masyarakat yang memanfaatkan MRT atau Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu Jakarta untuk menjaga etika. Salah satunya adalah mengurangi suara dan berbicara di dalam gerbong. Serta juga membatasi penggunaan ponsel terutama saat menelepon dengan berbicara keras.
BACA: Menhub Sesalkan Warga Makan dan Minum di Stasiun MRT
Karena itu, Budi Karya menuturkan pemerintah akan memberikan langkah persuasif mengenai hal ini. Petugas, kata dia, akan menegur penumpang jika melakukan tindakan yang dinilai melanggar ketentuan.
"Tegas tapi cenderung persuasif lah ini kan suatu budaya baru. Tapi kami juga minta kepada MRT untuk mempersiapkan tim yang bisa menegur dengan tegas bagi mereka mereka yang melanggar," kata Budi Karya ditemui usai mengikuti peresmian MRT Fase I di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu, 24 Maret 2019..
Menurut Budi banyak masyarakat masih belum tertib saat menggunakan Dia menerima laporan bahwa banyak masyarakat yang masih melakukan kegiatan makan dan minum di stasiun maupun gerbong MRT.
"Pertama adalah lifestyle dari masyarakat, karena ada budaya baru dan kami melihat ada masyarakat yang kurang tertib. Makan di stasiun, saya mengharapkan supaya bisa menyesuaikan," kata Budi Karya.
BACA: Diresmikan Hari Ini, Berapa Lama Proyek MRT akan Balik Modal?
Hari ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pengoperasian MRT Jakarta fase I. Acara peresmian ini dilakukan di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat, sekitar 50 meter dari Stasiun MRT Bundaran HI.
Adapun selain peresmian MRT Jakarta Fase I, acara ini juga diikuti dengan pencanangan pembangunan MRT Jakarta Fase II. MRT Fase II, rencananya dibangun mulai dari Bundaran HI hingga Jakarta Kota.
Kemudian, Budi Karya juga menuturkan, selain masalah lifestyle masyarakat, evaluasi lain yang akan dijalankan adalah mengenai proses sertifikasi dan perizinan. Kendati begitu, Budi Karya memastikan, proses sertifikasi MRT ini akan rampung maksimal dalam dua minggu mendatang.